Demikian pula Hamong Projo (paguyuban kepala desa), Forsekdesi (forum sekretaris desa) dan PPDI (forum perangkat desa) juga diajak untuk membicarakan permasalahan tersebut.
“Dalam kondisi seperti ini, kami tentu harus melakukan sejumlah efisiensi yang cukup besar, terutama untuk program maupun kegiatan yang sifatnya tidak terlalu mendesak.
Program-program yang cukup mendesak, seperti gaji, air, listrik dan IT tetap prioritaskan. Selanjutnya program- program di bidang kesehatan, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
BACA JUGA: Satu Tahun Kinerja Prabowo-Gibran, Mahasiswa di Semarang Kritik MBG hingga Tuntut Reshuffle Menteri
Bupati juga menyampaikan, terkait dengan strategi tersebut, program pembangunan infrastruktur yang kemungkinan nanti akan berkurang di Kabupaten Semarang.
“Tentunya dengan adanya pengurangan dana transfer pusat ini, kami akan semakin mengemat anggaran-anggaran yang bisa di efisienkan,” tegas Ngesti. (*)
Editor: Farah Nazila