Ia mencontohkan, terdapat beberapa kasus di mana barcode pembayaran diganti secara diam-diam. Selain itu juga ada modus penipuan di mana pembeli memanipulasi bukti transfer.
Hal itu yang terkadang membuat keamanan dari transaksi tersebut masih kurang.
“Kemudahan ini mempercepat akses mempercepat transaksi, mempermudahkan, juga seharusnya mengamankan, jadi nggak hanya cepat dan mudah, tapi juga aman,”
BACA JUGA: Gandeng Bank Jateng, PT TWC Teken MoU Kerja Sama Majukan UMKM Kampung Seni Borobudur
Selain itu, Nanda turut menyoroti di balik segala kemudahan transaksi digital saat ini. Menurutnya, transaksi digital berpotensi mendorong perilaku konsumen untuk lost control terhadap pengeluarannya.
Oleh karenanya, kata Nanda, penting masyarakat mendapatkan literasi digital secara berkala.
“Akan muncul ‘lebih besar pasak daripada tiang’, Jadi pengeluarannya lebih banyak daripada yang di dapatkan. Itu adalah sisi gelap transaksi digital,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila