HeadlineNasional

Anggota Komisi X DPR RI Menangis karena Tolak Timnas Israel, Warganet: Air Mata Palsu!

×

Anggota Komisi X DPR RI Menangis karena Tolak Timnas Israel, Warganet: Air Mata Palsu!

Sebarkan artikel ini
tolak timnas israel
Anggota Komisi X DPR RI menangis saat menyampaikan aspirasinya tolak Timnas Israel, Rabu (29/3/2023). Sumber: DPR RI.

“Jangan akting, Bu,” tulisnya di kolom komentar saat live streaming di channel youtube DPR RI.

“Air mata palsu,” tulis Adha Musika.

“Nah itu pada nolak tapi solusinya gak solutif. Ga jelas semua. Mikirinnya jangka pendek, tapi jangka panjangnya gak dipikirin,” tulis Julio Widy Nugroho.

Sebenarnya, Indonesia menghadapi dilema besar terhadap perhelatan Piala Dunia U-20 2023 karena banyaknya aksi tolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023. Jika Piala Dunia U-20 2023 batal terselenggara di Indonesia, maka ada kemungkinan sanksi FIFA sudah menanti.

Namun, apabila Timnas Israel hadir ke Indonesia, sebagian politikus menilai melanggar konstitusi negara. Seperti I Gede Koster, Ganjar Pranowo, dan Illiza Sa’aduddin Djamal sebagai anggota Komisi X DPR RI.

BACA JUGA: Kisruh Soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Jokowi: Jangan Campur Aduk Urusan Olahraga dan Politik

Statement Illiza Sa’aduddin Kontra dengan Pernyataan Jokowi

Statement tolak Timnas Israel Illiza Sa’aduddin Djamal tersebut berbanding terbalik dengan konferensi pers Presiden Joko Widodo yang menegaskan bahwa perhelatan Piala Dunia U-20 2023 tidak ada kaitannya dengan politik. Selain itu, keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 tidak ada kaitan dengan konsistensi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina. Indonesia secara tegas tetap pada konstitusi yang menolak segala bentuk penjajahan.

Terlepas dari pro kontra pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023, ada banyak pihak yang mengkhawatirkan sejumlah sanksi bagi Indonesia. Misalnya, FIFA membekukan Indonesia dari dunia sepak bola, atau mendapat kecaman dari negara-negara lain karena tidak menjalankan amanat FIFA.

Berkaca pada tahun 2015, FIFA pernah membekukan Indonesia karena menganggap pemerintahnya melakukan intervensi. Saat itu, Timnas Indonesia tidak mendapat izin untuk ikut berbagai ajang resmi FIFA.

Selain itu, FIFA juga tidak mengakui liga sepak bola PSSI. Dampak buruknya, ranking koefisien klub Indonesia di kejuaraan antarklub Asia mengalami penurun secara drastis.

Sampai saat ini, Pemerintah Indonesia telah berupaya mengirim Ketua PSSI, Erick Thohir untuk berkomunikasi dengan pihak FIFA. Kita tunggu hasilnya, ya (*).

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan