BLORA, 30/7 (BeritaJateng.tv) – Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka Kematian Bayi (AKB) di Blora, Jawa Tengah, Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten Blora menggadeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mensosialisasikan optimalisasi Kader dalam penurunan dan pencegahan AKI dan AKB.
Acara di gelar di pendopo rumah Dinas Bupati Blora, Kamis (28/7/2022), yang diikuti oleh kader kesehatan, organisasi wanita dan juga organisasi profesi.
Bupati Blora, H. Arief Rohman mengatakan AKI di Blora ada 23 kasus dan AKB ada 118 kasus. Menurtnya angka ini masih tergolong tinggi dan perlu adanya upaya – upaya guna percepatan penurunan dan pencegahan.
“Saya harap adanya sosialisasi ini, peserta yang hadir disini, bisa melakukan pencegahan sedini mungkin terjadinya kematian ibu dan anak, ” kata Bupati, Kamis (28/7/2022).
Ditambahkan Bupati, kematian ibu dan bayi disebabkan faktor 4 terlalu dan 3 terlanbat. 4 terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu banyak.
Sedangkan 3 terlambat yakni terlambag mengambil keputusan, terlambat ke fasilitas kesehatan dan terlambat mendapat penanganan.