YOGYAKARTA, beritajateng.tv – Pertemuan dua tokoh bangsa, dalam hal ini Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, adalah sebuah pertanda baik. Demikian yang disampaikan oleh wakil ketua TPN, Ammarsjah Purba.
“Bila pertemuan ini berdampak positif dalam konteks pilpres, itu adalah sesuai harapan. Dalam tahun politik seperti saat ini, tidak bisa terhindari akan muncul interpretasi seperti itu,” kata Ammarsjah Purba (Wakil Ketua TPN).
Ammar menambahkan, Ganjar Pranowo bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Rabu (27/12). Pertemuan itu berlangsung di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
“Ada benang merah antara Sri Sultan dan Mas Ganjar. Kebetulan keduanya sama-sama alumnus FH UGM, dan sama-sama pernah memimpin paguyuban ikatan alumni UGM. Terlebih Cawapres Mahfud MD memiliki posisi fungsional di Kepatihan Istana Sultan yaitu sebagai Ketua Parampara Praja, dan juga alumnus UGM, jadi memang ada ikatan khusus,” tambah Ammar.
BACA JUGA: Pejuang PPP Pilih Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Begini Tanggapan Ganjar
Sebagaimana yang pernah Ganjar jelaskan, pertemuan dengan Sri Sultan adalah untuk membahas perkembangan bangsa dan negara, dan ia menyebut Sri Sultan sebagai sesepuh bangsa, yang harus kita dengar nasihatnya. “Bila kita ingat kembali, bagaimana Sri Sultan juga bergabung dengan Gus Dur dan Megawati dalam Deklarasi Ciganjur, yang menjadi salah satu pendorong gerakan reformasi 1998. Artinya Sri Sultan adalah Bapak Bangsa dengan pengalaman panjang, dan pertemuan dengan beliau selalu aktual,” imbuh Ammar.
Silaturahmi Ganjar dengan tokoh nasional
Di sisi lain, kedatangan Ganjar Pranowo sowan ke Sri Sultan membuktikan bahwa Ganjar rajin bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh nasional. Dalam arti, Ganjar adalah sosok yang mau mendengar dan berguru kepada para pihak yang jauh lebih senior namun punya integritas sosial politik mumpuni.