“Tradisi ini menjadi bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki dan sekaligus sebagai ajang silaturahmi antar warga,” ungkap Suyatno, Kamis 9 Mei 2024.
Selain membawa makanan, warga juga membawa uang sedekah. Makanan yang terkumpul kemudian ditukar dan diperebutkan kembali oleh warga. Setelah itu, mereka membawa pulang agar makan bersama keluarga. Sedangkan uang yang terkumpul nantinya untuk kegiatan RW.
Tradisi ini tidak hanya menjadi momen untuk bersyukur dan bersilaturahmi, tetapi juga untuk nguri-uri budaya warisan leluhur.
Semangat dan antusiasme warga dalam mengikuti tradisi ini menunjukkan bahwa tradisi sedekah bumi masih lestari. Selain itu, terjaga kelestariannya oleh masyarakat Blora. (*).
Editor: Andi Naga Wulan