Enam santriwati kini dirawat di Puskesmas Besuki, empat lainnya di RSUD Besuki, dan satu santriwati dirawat di RSIA Jatimned.
Menurut pihak medis, kondisi seluruh korban berangsur membaik, namun beberapa masih membutuhkan perawatan intensif.
AKBP Rezi Darmawan menuturkan bahwa aparat gabungan bekerja sepanjang malam untuk mengevakuasi korban dan membersihkan reruntuhan.
BACA JUGA: Tragedi di Tengah Banjir Semarang, Dua Anak Hanyut Terseret Arus di Tlogomulyo Pedurungan
Hingga siang hari, tim masih melakukan penyisiran guna memastikan area pesantren aman dari potensi bangunan roboh susulan.
Penyelidikan Polisi dan Koordinasi dengan Pihak Terkait
Hingga kini, penyebab pasti ambruknya asrama masih dalam tahap penyelidikan. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Dugaan sementara, faktor cuaca ekstrem atau kerusakan pada struktur bangunan bisa menjadi pemicu utama.
Kapolres menyampaikan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan dinas terkait untuk meninjau ulang kelayakan bangunan pesantren.
Pemerintah daerah juga diimbau untuk memperketat pengawasan terhadap kondisi fisik bangunan lembaga pendidikan, terutama asrama yang dihuni oleh banyak santri. Langkah preventif ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.(*)













