DEMAK, beritajateng.tv – Kementerian Agama dan Polda Jawa Tengah memberikan trauma healing siswa di Madrasah Aliyah Yasoa pasca tragedi pembacokan guru di kelas.
Tragedi pembacokan seorang murid MA terhadap gurunya itu terjadi saat berada di dalam kelas. Secara otomatis menimbulkan dampak buruk pada psikologi siswa yang melihat kejadian tersebut.
Oleh sebab itu pihak Kementerian Agama Kabupaten Demak melakukan pengecekan ke MA Yasoa, Pilangwetan, kecamatan Kebonagung.
Kepala Kantor Kemenag Demak, Afief Mundzier, menjelaskan guru dan peserta didik mengaku trauma karena melihat kejadian naas tersebut secara langsung.
Kemenag pun melakukan beberapa upaya, antara lain melakukan trauma healing dengan menghadirkan tenaga-tenaga ahli.
“Seperti yang kami dapatkan di lapangan, bahwa banyak guru dan murid yang mengalami trauma. Hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit karena shock dan pingsan. Mereka trauma usai melihat kejadian yang naas itu sebelumnya,” terang Kepala Kemenag, Rabu.
Terkait apa yang melatarbelakangi tindakan pelaku, pihaknya memilih untuk menunggu informasi dari Kepolisian.
Trauma Healing
“Saat ini saat kami melakukan cek di lapangan proses sudah ada di Kepolisian. Kota hargai proses yang saat ini berjalan, apapun hasilnya kita percayakan pada teman-teman yang ada di Kepolisian,” Katanya.