SEMARANG, beritajateng.tv – AKSARA Research and Consulting merilis hasil survei tatap muka pasca debat perdana Pilwalkot 2024 Kota Semarang, terutama terkait tren elektabilitas. Survei berlangsung terhadap 400 responden yang telah memiliki hak pilih pada 3-8 November 2024.
Darmawan Iskandar selaku Research Senior AKSARA mengatakan, tiga survei oleh 2 lembaga survei dengan jangka waktu yang berbeda menunjukkan tren penurunan elektabilitas paslon AS Sukawijaya (Yoyok Sukawi) dan Joko Santoso. Sedangkan, paslon Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin justru menunjukkan tren elektabilitas yang lambat laun mulai naik.
BACA JUGA: Debat Agustina dan Yoyok soal Mandatory Spending untuk Kota Semarang
Pada simulasi surat suara, paslon Agustina Wilujeng – Iswar Aminuddin unggul dengan dukungan 45,2 persen. Sementara Yoyok Sukawi – Joko Santoso ada diangka 39,5 persen. Sisanya massa mengambang 15,3 persen.
“Masih bisa berubah karena dari temuan kami masih 15,3 persen masyarakat yang menyatakan belum menentukan pilihan, atau yang disebut masa mengambang. Namun yang paling penting didalam survei kali ini, adalah tren politiknya,” ujar Darmawan
Menurut dia, tren politik yang terjadi di Pilwalkot Semarang terutama pasca debat perdana, tampak kcenderungan elektabilitas naik pada pasangan nomor urut 1, Agustina Wilajung dan Iswar Aminuddin.
Elektabilitas Yoyok Joss Turun
Sementara, lanjut dia, untuk paslon nomor 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso cenderung mengalami tren penurunan cukup besar.
“Artinya, kalau melihat tren elektabilitas apalagi mendekati masa-masa pencoblosan, maka akan susah berubah. Ketika trennya naik maka pemilihnya akan naik, ketika turun maka akan turun. Ini yang menjadi PR kepada calon paslon nomor 2,” jelasnya.
Terkait potensi siapa yang akan memenangkan Pilkada Kota Semarang, Darmawan mengakui, jika paslon nomor 1 paling potensial.