“Kita juga memfasilitasi 500 UMKM untuk mengurus sertifikasi halal setiap tahunnya, ini ditujukan dalam rangka agar UMKM naik kelas,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan wadah bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produknya dengan menyelenggarakan pameran. Melalui pameran tersebut, pihaknya berharap UMKM dapat menjangkau pembeli lebih luas.
BACA JUGA: Perlu Packaging dan Pemasaran Produk yang Menarik Agar UMKM Jawa Tengah Naik Kelas
Lebih lanjut, Hatta menyebut UMKM bisa tergolong naik kelas ketika ada peningkatan omset, aset, dan tenaga kerja. Dinas Koperasi UKM Jateng mencatat adanya tren pertumbuhan UMKM yang melejit selama 10 tahun terakhir.
“Aset yang semula waktu lima tahun lalu sekitar Rp10,4 triliun, pada 2023 mencapai Rp68,8 triliun. Sama halnya tenaga kerja, yang semula hanya menampung 286 ribu orang, sekarang sudah 1,4 juta orang,” paparnya.
Baginya, capaian itu tak lepas dari progres yang terlaksana oleh Pemprov Jateng bersama-sama dengan stakeholder terkait.
“Beberapa kabupaten/kota yang sudah menerapkan pelatihan leveling di Jateng sekitar 13 daerah. Nanti setiap kabupaten/kota akan ada satu inkubator untuk coaching UMKM,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi