Kuliner

Tumeric Coffee Racikan Tanasurga Resto and Cafe, Paduan Kopi Modern dengan Khasiat Rempah Kunyit

×

Tumeric Coffee Racikan Tanasurga Resto and Cafe, Paduan Kopi Modern dengan Khasiat Rempah Kunyit

Sebarkan artikel ini
Tumeric Coffee
Minuman kopi kunyit alami, Tumeric Coffee, dari Tanasurga Resto and Cafe Salatiga. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Dalam dunia kopi yang kini didominasi sirup-sirup manis, topping flamboyan, dan espresso instan, muncul satu tawaran rasa yang mencuri perhatian di Pasar Sehati Semarang. Adalah Tumeric Coffee atau kopi kunyit racikan Tanasurga Resto and Cafe.

Tersaji tanpa pemanis buatan, tanpa susu sapi, dan tanpa tambahan rasa sintetis, minuman ini justru teracik dari espresso murni, kunyit segar, santan, dan gula aren.

Minuman ini berbasis bahan organik yang bersumber dari kebun komunitas lokal Salatiga dan petani organik. Arina, pemilik Tanasurga Resto dan Cafe Salatiga, mengungkapkan hal tersebut.

“Kami membuatnya dari kunyit segar yang diblender, ditambah kunyit bubuk, lalu dicampur dengan santan dan espresso. Gula arennya pun kami olah sendiri,” ujarnya kepada beritajateng.tv pada Minggu, 3 Agustus 2025.

BACA JUGA: Menjajal Juwalan Kupi 729, Kedai Kopi Cilik di Tengah Pasar Raya Salatiga, Pakai Metode Turkish Coffee!

Tumeric coffee bukan hal baru di dunia wellness, tapi di tangan Tanasurga, minuman ini mendapat napas lokal yang khas.

Tak seperti “golden latte” ala Barat, versi Indonesia ini menyatukan bahan-bahan dari tanah sendiri seperti, rempah lokal, santan segar, dan pemanis alami dari nira kelapa. Bagi Arina, ini bukan sekadar inovasi rasa, tetapi juga pernyataan identitas.

“Kami ingin bawa rasa yang sehat tapi tetap akrab. Ini semacam jembatan antara kopi modern dan jamu warisan nenek,” katanya.

Tumeric Coffee melawan tren sirup dengan rasa lokal yang relevan

Di tengah gempuran minuman kopi manis dengan sirup hazelnut dan krim instan, Tanasurga mengambil arah sebaliknya.

Mereka bahkan tidak menyediakan pemanis kecuali atas permintaan, dan kalaupun ada, hanya menggunakan gula aren atau gula singkong.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan