Nuzmatun pun menjadi pihak yang paling terpukul lantaran kehilangan dua orang terkasihnya dalam waktu berdekatan. Sehingga, Misyal menekankan, kemunculan Nuzmatun ke publik nantinya semata-mata hanya untuk mencari keadilan bagi almarhum anak dan suaminya.
“Saya bilang sama ibu korban, bu saya tolong dibantu jangan cuma saya yang berbicara, ibu harus berbicara karena ini supaya menjadi empati semua masyarakat hingga masyarakat bisa mengawal. Kalau masyarakat mengawal, insyaallah akan lebih cepat mendapatkan keadilan,” tekannya.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Turun Tangan Bantu Ungkap Kasus Dugaan Perundungan PPDS Undip
Sementara itu, Polda Jawa Tengah terus berupaya mengungkap misteri kematian dr. Aulia. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 17 saksi yang terdiri dari keluarga, Irjen Kemenkes RI, Irjen Kemendikbud, dan 10 teman seangkatan korban di PPDS Anestesi Undip.
“Namanya pendalaman atau istilahnya pemeriksaan tambahan. Jadi, penyidik merasa masih membutuhkan informasi-informasi oleh sebab itu harus digali informasi kepada saksi-saksi tersebut,” kata Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto. (*)
Editor: Farah Nazila