JAKARTA, beritajateng.tv – Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia mengancam akan menggelar aksi besar-besaran di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Minggu, 7 September 2025. Alasan di balik aksi ini karena lima tuntutan utama terkait kematian Affan Kurniawan belum mendapat respons dari pemerintah.
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan bahwa pihaknya kecewa karena pemerintah belum memberikan jawaban atas tuntutan yang sudah dilayangkan sejak pekan lalu.
“Saat ini pemerintah masih tutup mulut, tutup telinga, dan tutup mata. Karena itu, kami akan melakukan aksi lagi pada 7 September 2025. Kami menyerukan aksi kepung aplikator di Gedung DPR RI,” ujar Igun.
Ia menjelaskan, pada tanggal tersebut sejumlah aplikator transportasi online akan memenuhi undangan pemerintah untuk berdiskusi di DPR RI. Menurutnya, momentum itu merupakan waktu yang tepat untuk melakukan protes besar.
“Kami dari asosiasi tidak akan berhenti melakukan aksi sampai tuntutan kami diterima dengan baik dan dikabulkan pemerintah. Kurang lebih ada 2 ribuan ojol yang ikut aksi demo,” tegasnya.
BACA JUGA: Hari ke-7 Usai Kematian Affan Kurniawan, Ojol Semarang Gelar Doa Bersama
Sebelumnya, Garda Indonesia melayangkan lima tuntutan utama terkait kasus kematian Affan Kurniawan, salah satu pengemudi ojol. Tuntutan itu antara lain membentuk tim gabungan pencari fakta, mengusut tuntas penyebab kematian, hingga menghukum para pelaku yang terlibat. Namun hingga kini, tidak ada respons jelas dari pemerintah.
Kemarahan massa ojol juga dipicu oleh gelombang unjuk rasa di berbagai daerah sejak 25 Agustus hingga 2 September 2025 yang memakan banyak korban jiwa. Komnas HAM mencatat sedikitnya 10 orang meninggal dunia dalam rangkaian aksi tersebut. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai mahasiswa, pelajar, pengemudi ojol, tukang becak, hingga pegawai DPRD.
Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menduga ada unsur kekerasan aparat saat menangani massa sehingga menimbulkan korban. “Jumlah korban pun terus bertambah mulai 28 Agustus hingga 2 September 2025 ini,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta.