Adu Penalti Drama: Hampton dan Kelly Jadi Kunci
Setelah skor 1‑1 bertahan hingga extra time, juara ditentukan lewat tendangan penalti. Hannah Hampton, kiper Inggris, tampil heroik dengan melakukan dua penyelamatan krusial dari penalti Mariona Caldentey dan Aitana Bonmatí. Chloe Kelly lalu yang mengeksekusi penalti penentu dengan tenang untuk membawa Inggris menang 3‑1 di babak adu penalti.
BACA JUGA: Update Live Score Indonesia Vs Thailand U23, Garuda Muda Kibarkan Harapan?
Makna Sejarah dari Gelar Berturut-turut
Kemenangan ini membuat Inggris menjadi tim kedua dalam sejarah (setelah Jerman) yang berhasil mempertahankan gelar Euro Wanita setelah juara di 2022 dan kembali di 2025. Di bawah kepemimpinan pelatih Sarina Wiegman, Inggris mencetak rekor.
Kemenangan ini adalah gelar Euro ketiganya dan membuat Wiegman menjadi pelatih dengan tiga gelar turnamen besar berturut‑turut (Belanda 2017, Inggris 2022 & 2025). Inggris juga menjadi tim senior Inggris pertama yang memenangkan gelar mayor di luar tanah air.
Para Pahlawan di Lapangan
Penampilan Hannah Hampton sangat menentukan. Ia dipuji sebagai pahlawan dengan catatan persiapan di lengan yang disebut “cheat sheet” untuk penalti lawan. Sementara itu, Lucy Bronze mengungkapkan bahwa sepanjang turnamen ia bermain dengan tibia retak dan tetap bertahan hingga mengalami cedera lutut di final, menunjukkan mental baja demi timnya.
Duel Inggris vs Spanyol kembali membuktikan daya tarik rivalitas yang tidak pernah memudar. Bagi penggemar, momen ini layak untuk terkenang sebagai salah satu final paling mendebarkan di era Euro Wanita. (*)