Lebih lanjut, Hendi pun menegaskan tingkat belanja warga Kota Semarang berbeda dengan Surabaya, Bandung, maupun Jakarta.
BACA JUGA: Sowan ke Gus Mus dan Para Kyai, Umar Wahid: Mereka Yakin Andika-Hendi Terbaik di Jawa Tengah
“Maka kalau bandingkan tingkat belanja kebutuhan masyarakat setiap hari, antara Surabaya, Semarang, Jakarta pasti jauh berbeda. Sebab sebagian besar dominan teman-teman buruh yang UMK-nya gak begitu tinggi,” papar Hendi.
Kendati begitu, penentuan UMP dan UMK tetap menjadi catatan bagi pihaknya.
“Ini jadi sebuah catatan, pada saatnya nanti kalau memang angka inflasinya sangat tinggi, di dalam penentuan UMK ke depan ada angka inflasi, pertumbuhan ekonomi yang harus dihitung,” jelas Hendi.
Banyak pabrik berpindah dari Kota Semarang ke pinggiran Jawa Tengah
Hendi pun turut berkomentar soal pabrik-pabrik yang mulai melirik daerah pinggiran di Jawa Tengah yang UMK-nya tak setinggi Kota Semarang. Sebab, ada gap yang cukup besar antara UMK Kota Semarang dengan wilayah lainnya di Jawa Tengah.
Pihaknya menyebut tak akan menutup kemungkinan untuk menaikkan UMK di kabupaten/kota Jawa Tengah.
“Seandainya di sebuah titik wilayah rasa-rasanya UMK-nya sudah gak mampu mengatasi kebutuhan minimal bulanannya, Pemda dan Pemprov harus hadir. Kalau sudah hadir tapi gak bisa memenuhi, padahal ekonomi sedang baik, ya kita tidak menutup mata untuk bisa menaikkan upah dengan kondisi ekonomi yang ada di wilayah itu,” tandas Hendi. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi