SEMARANG, beritajateng.tv – Hasil survei Litbang Kompas terkait Pikada Jawa Tengah 2024 menunjukkan sebanyak 43,1 persen responden belum menentukan pilihan atau masuk dalam kategori undecided voters.
Pengamat Politik Universitas Katolik (Unika) Seogijapranata Semarang, Andreas Pandiangan, menilai besarnya jumlah undecided voters atau pemilih bimbang menjadi tantangan bagi kedua pasangan calon (paslon), mengingat pemungutan suara sudah di depan mata.
Dalam survei pada 15-20 Oktober 2024 tersebut, paslon nomor urut 1, Andika Perkasa–Hendrar Prihadi, meraup elektabilitas sebesar 28,8 persen.
Jumlah itu bersaing ketat dengan paslon nomor urut 2, Ahmad Luthfi–Taj Yasin Maimoen, yang meraih 28,1 persen. Angka tersebut jauh lebih kecil dari jumlah pemilih bimbang.
BACA JUGA: Pemilih Bimbang di Jawa Tengah 40 Persen Lebih, Mungkinkah Terangkul Jokowi? Ini Kata Pengamat
“Persaingannya semakin ketat, meskipun 43,1 persen itu yang belum menentukan. Menjadi penting bagi kedua paslon menggunakan beragam cara dari metode kampanye yang sudah tersedia,” ujar Andreas, Rabu, 6 November 2024.
Pasalnya, kata dia, selama berlangsungnya kampanye kedua paslon cenderung menggunakan dua metode saja.
Adapun metode itu ialah pemasangan alat peraga kampanye (APK) berupa baliho atau spanduk dan turun langsung menemui masyarakat.
Andreas mengatakan, partai politik (parpol) pengusung dari kedua paslon harus bekerja keras untuk memperkenalkan cagub-cawagub tersebut kepada masyarakat yang belum mengetahui dan memutuskan pilihannya saat hari pemungutan 27 November mendatang.