SEMARANG, beritajateng.tv – “Pertempuran ini tidak normal, ada anomali.” Itulah yang Bambang ‘Pacul’ Wuryanto ucapkan saat menceritakan bagaimana ia memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut 03, Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan di kandangnya sendiri, Jawa Tengah.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah sekaligus Ketua Komisi III DPR RI itu menyebut bertempur dalam Pemilu 2024 menjadi hal baru yang ia pelajari selama puluhan tahun meniti karier di dunia politik.
“Ada anomali, pertempuran ini tidak normal. Saya pernah punya teman Bupati Banyumas. Untuk menunjukkan bahwa angka kemiskinannya tidak rendah, dia cek dulu yang melakukan survei di mana, wilayah mana, itu hantam dulu dengan bansos. Ketika survei (kembali), angka kemiskinan tidak naik, malah turun,” jelas Pacul dalam menganalogikan Pemilu yang ia anggap tak biasa dalam podcast Deddy Corbuzier, Selasa, 6 Februari 2024.
Menurutnya, pemberian bantuan sosial (bansos) yang menjadi senjata utama lawan di Jawa Tengah, tak jauh berbeda dengan seseorang pasca melakukan perawatan di salon kecantikan.
“Artinya, ketika orang keluar dari salon dia akan terlihat ganteng. Sekian waktu (berlalu), apakah dia masih ganteng? Tidak. Ini pertempurannya abnormal, kita tinggal tos-tosan (lawan) saja, bagaimana cara tempurnya,” terangnya.
Bahkan, Pacul tak menampik soal campur tangan pihak asing dalam Pemilu 2024, yang sebelumnya sempat dikatakan oleh Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono.
“Kalau kita berpikir bahwa pertempuran presiden atau Pilpres ini luar negeri tidak main, ya mohon maaf, kebanyakan luar negeri di sini gede,” akunya.
Tak hanya soal pertempuran politik, Bambang Pacul juga singgung soal Amerika
Ketika menyinggung Amerika Serikat, Pacul menyebut bahwa negara adidaya itu tak sepenuhnya memiliki peran besar, melainkan punya harapan.
“Amerika punya harapan, mereka akan bekerja. Lebih tepatnya Inggris lah kalau menurut saya, Amerika itu proksi (agen atau perantara),” sambung Pacul.