Mereka para Wali Allah, kata Muhrodhik, dengan penuh kesabaran melakukan siar agama melalui kultur budaya setempat, sehingga menyatu dengan kearifan lokal.
Rombongan Jamaah di buat takjub dengan arsitektur masjid Kudus atau Menara Kudus di Jalan Menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Yang berakulturasi dengan menara artefak bangunan Terakota (batamerah) bergaya Hindu.
Ini adalah perjuangan Sunan Kudus dalam meng Islamkan Jawa di wilayah Pantura yang dahulu masyarakatnya beragama Hindu.
Berkat ketekunan Sunan Kudus, siar Agama Islam hingga kini berkembang pesat.
Agung selaku panitia merasakan adanya rasa kebersamaan dalam mengisi pekan ziarah ini, dengan doa dan sholawatan bersama. “Semoga kebersamaan dan silaturahmi ini semakin erat, Amin,” tutupnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah