Semangat perjumpaan yang mengubah dan menggerakkan
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ferdinandus menyampaikan bahwa semangat Soegijapranata menjadi inspirasi utama SCU dalam mendidik generasi muda. Ia menekankan pentingnya spiritualitas perjumpaan, sebuah nilai yang ditegaskan dalam tema Dies Natalis ke-43 SCU: “Spiritualitas Perjumpaan: Pendidikan Personal dan Inklusif yang Mengubah dan Menggerakkan.”
“Setiap perjumpaan yang Mgr. Soegijapranata lakukan selalu mengubah dan menggerakkan. Itu menjadi teladan kami dalam membangun ruang pendidikan yang lebih personal, inklusif, dan transformatif,” ujarnya.
Ferdinandus menegaskan, kampus Katolik seharusnya tidak hanya menjadi tempat pembelajaran formal, tetapi juga ruang perjumpaan yang membentuk karakter mahasiswa menjadi pribadi yang matang secara spiritual, intelektual, dan sosial.
Lahir di Surakarta pada 25 November 1896, Mgr. Soegijapranata adalah tokoh intelektual yang mengenyam pendidikan tinggi di Belanda dan di kenal karena pandangan progresif namun penuh kerendahan hati. Ia wafat di Belanda pada 22 Juli 1963 dan dimakamkan di TMP Giri Tunggal, menjadikannya satu-satunya tokoh gereja yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan nasional.
BACA JUGA: Tanggapi Polemik Gas Elpiji 3 Kg, Pengamat Undip Soroti Buruknya Sistem Komunikasi Pemerintah
Kini, setelah enam dekade lebih sejak wafatnya, semangat perjuangan dan nilai-nilainya tetap relevan, khususnya dalam menghadapi tantangan zaman modern. SCU dan berbagai komunitas Katolik terus menghidupi warisan tersebut dalam semangat pelayanan, toleransi, dan nasionalisme yang kuat. (*)
Editor: Farah Nazila