Detail Engineering Design (DED) juga sudah mulai berproses, sehingga jika sudah terbangun beban penanganan banjir melalui Kali Tenggang dan Kali Sringin diharapkan berkurang.
“Mengoptimalkan rumah pompa di wilayah Waru, Kandang Kebo, Muktiharjo. Agar aliran lancar, karena luapan ini kan juga dari wilayah Pedurungan. Masuk ke Waru dan Kandang Kebo lalu ke Banjirkanal Timur, ini ada pompa. Optimalisasi saluran air di wilayah Waru belum ada sudeten. Aliran di wilayah Waru kan menampung dari Gayamsari, Sawah Besar, dan sebagainya. Jadi dengan adanya support PUPR, diharapkan bisa mengendalikan banjir. Lalu Polder dan pompanya kayak di Semarang Barat dan Semarang Tengah melalui Banjirkanal Barat. Harapannya Kali Semarang, Tlogosari, Genuk, Muktiharjo Kidul dan Lor bisa terkendali seiring Pak Menteri rawuh,” tururnya.
Upaya Walikota Semarang Tangani Banjir
Lebih lanjut, ia menyebut memang limpasan air banjir di Kaligawe, Genuk, dan wilayah Pedurungan. Sampai saat ini masih mengalir ke Kali Tenggang dan Kali Sringin.
Namun saat ini pihaknya berencana untuk mengurangi aliran banjir ke muara tersebut. Meski demikian, Pemkot Semarang terus berupaya pengoptimalan anak Kali Tenggang dan Kali Sringin untuk normalisasi.
“Banjir di Semarang sebenarnya ini kan terkait genangan. Muaranya kan Tenggang dan Sringin. Barat bisa terkondisi, tengah juga, dan kemarin yang terjadi limpasan atau genangan masih di Tenggang dan Sringin. Saat terjadi genangan, saya cek paginya di Tlogosari dan Muktiharjo saya lihat jembatan Nogososro ini kan landai, jadi pemicu tumpukan sampah. Dan terjadi limpasan menggenang wilayah Tlogosari. Muktiharjo Lor ada anakan Kali Tenggang sudah dua pekan ini terus kita bersihkan,” imbuhnya.(*)
Editor: Elly Amaliyah