Ali menyampaikan Kementan mendorong petani untuk memanfaatkan sumber-sumber air untuk percepatan tanam.
“Mereka belum tanam biasanya problemnya karena air belum sampe ke sawah. Sumber air ada tapi belum sampai ke lahan, misal letak sawah lebih tinggi dari sungai, jadi perlu dipompa,” kata Ali.
Ali menyebut di Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang, potensi hamparan sekitar 321 hektare yang melewati lima desa. Antara lain Desa Kebojongan, Kandang, Wonokromo, Susukan dan Klegan.
BACA JUGA: HBP Beras Naik Rp1.000 per Kg Imbas Fleksibilitas, Bulog Jateng-DIY Khawatir Tengkulak yang Untung
“Setelah ada bantuan pompa air harapannya pertanaman bisa dilakukan hingga dua kali. Karena dengan pompanisasi percepatan tanam di Desa Kandang dapat optimal,” ujar Ali.
Untuk Pemalang sendiri, lanjut Ali mengatakan, memiliki luas lahan tadah hujan seluas 6.395 hektare. Sementara total bantuan pompa sebanyak 218 unit, terdiri dari 26 unit untuk Brigade Kabupaten, 16 unit untuk Brigade Kodim, dan 176 unit untuk kelompok tani di Kabupaten Pemalang.
“Dari total bantuan pompa ini dapat memenuhi coverage area seluas 3.375 hektare. Untuk antisipasi kemarau mendatang bila perlu tambah pompa 6 inchi dengan menyedot air,” pungkas Ali.
Kementerian Pertanian sendiri telah menyerahkan bantuan sekitar 10 ribu pompa air serta berbagai alat dan mesin pertanian untuk petani di Jawa Tengah.
Nilai bantuan itu mencapai hingga Rp600 miliar yang akan pihaknya salurkan ke kabupaten/kota provinsi tersebut. Hal itu guna meningkatkan produksi pertanian melalui program pompanisasi. (ant)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi