Dengan pelaksanaan festival ini, pihaknya berharap Kota Semarang bisa menjadi sebuah kota berbudaya yang bisa terus berkiprah.
“Apalagi Semarang pernah memiliki budayawan yang besar yakni Ki Narto Sabdo. Ki Narto Sabdo merupakan tokoh yang telah melegenda, cikal bakal berkembangnya wayang orang di Semarang,” ujarnya.
Festival Wayang Orang Nasional
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso menerangkan. Delapan kelompok wayang orang yang tampil yakni Wayang orang Barata Jakarta, Wayang orang Sriwedari Surakarta, Ngesti Pandawa Semarang.
Kemudian ada dari kabupaten Magelang, Kota Surabaya, kota Jogja dan dari Surakarta yakni wayang orang Suryo Sumirah milik Keraton Mangkunegara. Ada juga wayang orang versi Bali dari Gianyar.
“Setiap hari ada dua kali penampilan wayang orang dalam festival ini. Sehingga masyarakat, wisawatan, maupun anak-anak generasi muda bisa menyaksikan langsung,” katanya.
Wing berharap Festival Wayang Orang ini bisa menumbuhkan rasa cinta pada generasi muda. Dan ikut menggerakkan masyarakat untuk melestarikan warisan budaya tak benda yang telah Unesco tetapkan.
“Harapannya, ke depan festival ini bisa dilaksanakan oleh kabupaten/kota lain. Bisa juga bergilir dari kota-kota yang memiliki budaya khususnya wayang orang,” imbuhnya.(*)
Editor: Elly Amaliyah