“Sejauh ini kami selaku koordinator membawahi SPPG di Gedanganak, Kalongan, Sidomulyo, dan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Semarang, Nur Arifah, juga menekankan kepada para pengelola dapur SPPG di Kabupaten Semarang untuk menaati standar operasional prosedur (SOP) dari BGN.
Menurutnya, program MBG ini bukan semata-mata bisnis, melainkan kegiatan kemanusian. “Yakni menyediakan makan bergizi bagi generasi penerus Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Ia pun mengajak para kepala sekolah dan guru untuk proaktif ikut mengawasi agar program MBG di lingkungannya bisa berjalan sesuai dengan harapan.
BACA JUGA: Dugaan Keracunan MBG di SDN Ungaran 01, Bupati Semarang: SPPG Jangan Kesampingkan SOP
“Periksa makanan terlebih dahulu dengan cermat. Jika menu tidak sesuai atau ada aroma yang kurang sedap, segera hubungi kepala SPPG yang bersangkutan dan minta ganti,” tegasnya.
Sementara itu, peresmian dapur SPPG Kalongan, Ungaran Timur, secara simbolis berlangsung dengan pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Semarang.
Turut mendampinginya Dandim 0714/Salatiga, Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes, perwakilan Forkompimda, serta pimpinan Yayasan Dharma Krida Mandiri Sejahtera.
Dapur SPPG Kalongan ini bakalan melayani MBG untuk 2.973 siswa penerima manfaat dari 19 sekolah, mulai dari TK sampai Madrasah Aliyah. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi