“Iya. Saat ini sudah dilepas untuk disesuaikan,” kata Uswatun saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Uswatun masih belum bisa berbicara banyak soal kesalahan tulis tersebut. Namun ia memastikan bahwa konten video yang memperlihatkan kesalahan penulisan aksara Jawa akan menjadi perhatian kedepannya.
“Terima kasih atas saran yang membangun,” sambung Uswatun.
Sementara itu, Dosen Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sucipto Hadi Purnomo mengaku prihatin dengan kesalahan tulis itu. Menurutnya, kesalahan salah tulis itu fatal karena berada di institusi pendidikan dan kebudayaan.
“Kalau benar tiga tahun, sungguh ironis, berarti orang-orang yang lalu lalang di sana tidak pernah membaca atau tidak pernah peduli,” kata Sucipto. (*)
Editor: Farah Nazila