Erick Thohir mengatakan Kota Lama Semarang menjadi salah satu kawasan yang masih mempertahankan keaslian bangunan kuno.
“Ini sesuatu yang tidak pernah terbayangkan bagaimana Kota Semarang tapi kota tuanya masih dirawat dengan cantik. Banyak sekali pembangunan di kota-kota besar yang meninggalkan arsitektur tuanya atau dihancurkan. Itu salah justru itu yang menjadi daya tarik sendiri,” katanya.
Daya tarik itu, lanjut Erick Thohir adalah menjaring wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Tapi Erick Thohir tidak setuju jika kita mengagungkan wisatawan mancanegara tapi tidak meladeni dengan baik wisatawan lokal.
“Karena 70 persen wisatawan adalah lokal dan 30 persen adalah asing dan kita harus melayani masyarakat sama seperti turis asing dari mancanegara,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berterima kasih kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang sudah mendukung Kota Lama semakin cantik dengan mengoptimalisasikan aset BUMN yang ada.
“Seperti Mandiri, Jiwasraya dan PPI akan menjadi satu destinasi utuh dan kami agak susah untuk membangun BUMN yang ada, tapi gayung bersambut ada InJourney dengan satu semangat untuk membangun destinasi yang luas biasa,” jelasnya.
Dulu Kota Lama yang sepi dan gelap disulap menjadi kawasan wisata yang terang dan nyaman dengan berbagai ekosistem yang tumbuh.
Bahkan rencana kedepan banguanan eks kantor Jiwasraya akan dibangun hotel bintang empat. Bahkan beberapa aset BUMN yang ada sudah dibangun kafe atau tenant-tenant nasional. (Ak/El)