JAKARTA, beritajateng.tv – Sebuah peristiwa tragis terjadi di Buleleng, Bali ketika seorang anak berusia 5 tahun meninggal dunia setelah terkena gigitan anjing yang diduga terinfeksi penyakit rabies. Kejadian ini menjadi viral di media sosial dan menimbulkan keprihatinan masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan pentingnya vaksinasi hewan peliharaan sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit rabies.
Dr. dr. Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCTM (TP) – Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI menjelaskan, vaksinasi hewan peliharaan, terutama anjing, sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit rabies.
“Lebih dari 95 persen kasus penyakit rabies pada manusia akibat gigitan anjing, namun rabies dapat dicegah asalkan 70 persen anjing dalam populasi mendapat vaksinasi,” kata Novie dalam media briefing, Sabtu 17 Juni 2023.
BACA JUGA: Walikota Larang Peredaran Daging Anjing Untuk Konsumsi di Semarang
Ia menambahkan, vaksinasi hewan peliharaan adalah langkah penting dalam melindungi mereka dari penyakit yang berbahaya seperti rabies. Melalui vaksinasi, kita dapat memastikan bahwa hewan peliharaan tidak hanya sehat tetapi juga tidak membahayakan kesehatan manusia.
“Rabies itu sangat menular, cepat menyebar, dan angka kematiannya tinggi,” lanjutnya.
Ia juga menjelaskan, penyebaran rabies dapat terjadi melalui dua cara yaitu gigitan maupun non gigitan. Penyebaran melalui gigitan umumnya dari anjing, kucing, kera, atau hewan penderita rabies yang mengigit manusia. Dari gigitan, kemudian virus rabies dapat masuk ke tubuh manusia lewat air liur yang masuk luka.
Penyakit rabies bisa menular lewat jilatan hewan
Sementara penyebaran non gigitan dapat terjadi melalui jilatan hewan terinfeksi rabies. Menurut Novie, virus rabies akan tertular ke manusia melalui jilatan apabila terdapat luka pada lapisan kulit. Ia menambahkan, penyebaran virus rabies juga bisa melalui transplantasi organ manusia.