BACA JUGA: Viral Ijazah SD di Sragen Jadi Bungkusan Mie, Kini Sudah Ketemu Pemilik Asli, Begini Alasannya
Lebih lanjut, seragam yang dipotong ternyata bukan seragam resmi sekolah. Seragam tersebut berasal dari sekolah sebelumnya, dan tidak sesuai dengan ketentuan sekolah saat ini.
Guru BK pun telah memberi peringatan agar siswa tidak lagi memakai seragam tersebut.
“Sudah kami ingatkan berkali-kali. Tapi siswa tetap mengenakan karena merasa tampil keren,” ujar Sutardi sambil menirukan alasan siswa.
BACA JUGA: Serahkan Laporan Hasil Pemeriksaan, BPK RI Soroti Kemiskinan di Kebumen, Brebes, dan Sragen
Ia pun kembali meminta maaf atas kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa tindakan itu tidak bermaksud untuk mempermalukan.
Pihak sekolah menegaskan bahwa langkah tersebut demi mendisiplinkan siswa, bukan atas dasar emosi. Mereka berharap kasus ini menjadi pembelajaran agar siswa lebih taat terhadap aturan sekolah yang berlaku. (*)