“Itu pasien rutin yang memang dia membutuhkan cuci darah, bukan karena tren kenaikan. Mereka pasien dengan indikasi, jadi harus cuci darah, seperti penyakit kelainan bawaan sejak lahir,” ungkapnya.
Bukan karena jarang minum air putih, ini alasan pasien anak jalani cuci darah di Jateng
Elham membeberkan kasus cuci darah pada anak-anak yang terjadi di RS Jawa Tengah.
Selain cuci darah karena kelainan bawaan sejak lahir, ada juga anak yang harus menjalani cuci darah karena menjalani pengobatan penyakit yang menyebabkan fungsi ginjal menurun.
Elham pun menyoroti salah satu konten TikTok Sahabat Pasien yang menampilkan anak SMA yang sudah cuci darah.
Pada konten yang terunggah 31 Maret 2024 lalu itu, anak SMA itu mengaku sangat jarang minum air putih dan kerap mengonsumsi minuman manis dalam kemasan.
Menurutnya, harus ada pengajian ulang terkait dugaan penyebab atau alasan anak SMA itu harus cuci darah.
Sebab, kata Elham, gaya hidup seperti jarang minum air putih dan kerap mengonsumsi minuman kemasan memang bisa memicu penyakit ginjal.
BACA JUGA: Tolak Minum Air Putih karena Pahit, Bocah 14 Tahun Idap Penyakit Ginjal
Hanya saja, hal itu berdampak cukup lama.
“Itu sepertinya harus dikaji ulang, karena kalau itu penyebabnya, itu membutuhkan waktu yang cukup lama sampai menjadi komplikasi gagal ginjal,” paparnya.
Lebih lanjut, Elham mengaku Dinas Kesehatan Jawa Tengah sudah mencoba menelusuri kasus cuci darah di RS besar. Namun, Elham pastikan tak ada tren kenaikan.
“Kami di Dinas Kesehatan Jateng mencoba menelusuri di RS besar, tidak ada tren kenaikan. Yang ada memang pasien-pasien yang indikasi untuk dilakukan cuci darah di RS tersebut,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila