Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Viral Siswi SMK Sempat Hilang Saat “Tektok” Mendaki Gunung Slamet, Begini Maksud Istilahnya

×

Viral Siswi SMK Sempat Hilang Saat “Tektok” Mendaki Gunung Slamet, Begini Maksud Istilahnya

Sebarkan artikel ini
Mitos Jawa Tektok Gunung
Ilustrasi puncak gunung. (Foto: Freepik)

SEMARANG, beritajateng.tv – Masyarakat Semarang, khususnya para pecinta alam, dihebohkan oleh hilangnya Naomi Daviola Setyanie di Gunung Slamet sejak Minggu, 6 Oktober 2024.

Beruntung, dua hari berselang, siswi SMK itu berhasil ditemukan di jalur Gunung Malang dalam kondisi sehat pada Selasa, 8 Oktober 2024 siang.

Naomi diduga melakukan pendakian tektok ke Gunung Slamet dari Basecamp Bambangan pada Sabtu, 5 Oktober 2024 pukul 23.00 WIB. Apa itu pendakian tektok?

Seorang relawan alam dan juga pendaki senior di Semarang, Fajar Shidiq, menjelaskan bahwa tektok merupakan istilah untuk para pendaki yang melakukan pendakian dalam waktu singkat. Biasanya, mereka melakukan pendakian tanpa bermalam atau mendirikan tenda di puncak.

BACA JUGA: Sempat Tersesat di Gunung Slamet, Pelajar Perempuan asal Semarang Dalam Pencarian

“Tektok itu istilah lainnya adalah lari gunung. Istilahnya naik gunung tapi enggak perlu camp atau nginep di gunung. Naik sampai puncak langsung turun lagi,” jelasnya saat beritajateng.tv hubungi, Selasa, 8 Oktober 2024.

Fajar menyebut, dalam pendakian tektok, pendaki biasanya berangkat pagi-pagi sekali. Misalnya mulai pukul 1 atau 2 dini hari.

Alasannya, kata Fajar, untuk mengurangi beban logistik terutama air minum. Pasalnya, konsumsi air minum selama pendakian dini hari tentu tak sebanyak di siang hari.

“Mereka kemudian mendaki hingga menuju puncak dan langsung turun kembali pada hari yang sama,” imbuhnya.

Lebih baik tektok di gunung pendek

Lebih lanjut, Fajar mengakui jika belakangan muncul tren pendakian tektok hingga ada komunitasnya tersendiri. Namun, menurutnya, pendakian tektok sangat tidak recommended bagi pemula.

Dalam hal ini, Naomi merupakan siswi SMK dengan usia belasan tahun. Apalagi, Fajar menilai jika Gunung Slamet bukanlah gunung yang ramah bagi pendakian tektok.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan