SLEMAN, beritajateng.tv – Badan Gizi Nasional (BGN) menanggapi beredarnya surat yang menginstruksikan untuk merahasiakan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Surat yang disinyalir tersebar di beberapa daerah, seperti Cirebon, Tanah Datar, dan Sleman, tersebut mencakup kesepakatan antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan penerima manfaat yang berisi kewajiban menjaga kerahasiaan informasi terkait dugaan keracunan MBG.
Dalam surat tersebut, terdapat tujuh poin kesepakatan, mulai dari teknis pengiriman makanan hingga mekanisme penggantian jika terjadi kerusakan pada tray atau paket makanan.
BACA JUGA: Jaga Mutu Makanan, BGN Targetkan Zero Accident Kasus Keracunan MBG
Namun, poin ketujuh yang menjadi kontroversi, karena menyebutkan bahwa jika terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti keracunan atau masalah serius lainnya, pihak yang menerima manfaat diharuskan menjaga kerahasiaan informasi sampai masalah tersebut diselesaikan oleh pihak pertama (pihak yang bertanggung jawab).
BGN Klarifikasi Tidak Menutupi Kasus Keracunan
Kepala BGN, Dadan Hindayana, membantah keras tudingan bahwa pihaknya menutupi kasus keracunan MBG. Dalam konferensi pers di kantor BGN, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, 22 September 2025, Dadan menegaskan bahwa BGN berkomitmen untuk terbuka dan transparan dalam menjalankan program MBG yang menjadi andalan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami sudah sampaikan bahwa untuk sesuatu yang belum terkonfirmasi maka lebih baik di bicarakan secara internal. Tapi kalau sudah terkonfirmasi, BGN tidak pernah menutupi,” ujar Dadan.
Ia menambahkan bahwa BGN selalu mengambil langkah yang sesuai dengan prosedur jika terjadi masalah terkait program ini, dan pihaknya memastikan setiap kasus yang terkonfirmasi akan ditangani dengan serius.
Surat Kontroversial Jadi Sorotan Warganet
Beredarnya surat yang menginstruksikan untuk merahasiakan kejadian keracunan MBG langsung memicu perdebatan hangat di media sosial.
Banyak warganet yang menilai bahwa tindakan tersebut menunjukkan adanya upaya untuk menutupi masalah yang terjadi di lapangan. Beberapa komentar menyebutkan bahwa kerahasiaan tersebut bisa menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap kualitas dan keselamatan program MBG.
Namun, ada juga yang menilai bahwa surat tersebut merupakan bentuk komunikasi yang kurang tepat antara pihak-pihak terkait dalam program tersebut.
“Jika ada masalah, seharusnya langsung terbuka, jangan malah sembunyikan,” ujar salah seorang warganet.
Kasus Keracunan Terus Meningkat
Program MBG, yang bertujuan memberikan makanan bergizi gratis kepada anak-anak di sekolah, memang mendapat perhatian besar dari masyarakat, terutama setelah munculnya kasus keracunan yang melibatkan ribuan anak.