SEMARANG, beritajateng.tv – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro, menanggapi wacana ekspor benih lobster atau benur oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Saat beritajateng.tv temui di Hotel Padma, Kota Semarang pada Kamis, 25 April 2024 malam, Fendiawan mengungkap potensi lobster yang ada di Jawa Tengah. Menurut penuturannya, wilayah Pantai Selatan di Jawa Tengah memiliki potensi lobster yang luar biasa.
“Kalau di Jateng, lobster banyak di Pantai Selatan seperti Purworejo dan Cilacap,” ujar Fendiawan.
Menjawab regulasi perihal ekspor lobster, Fendiawan menyebut aturan itu tengah dalam sosialisasi. Fendiawan pun membenarkan sudah ada peraturan ekspor baru terkait lobster hingga rajungan.
BACA JUGA: Pastikan Tambak Udang Karimunjawa Tutup Tahun 2025, Pemprov Jateng: Reboisasi Sebagai Perbaikan
“Regulasi masih tahap sosialisasi. Sudah ada peraturan baru untuk [ekspor] rajungan, lobster. Kita ikuti terus dan kita sampaikan ke masyarakat,” sambungnya.
Ia pun sedang menunggu aturan lanjutan perihal ekspor lobster dari KKP RI. Namun, DKP Jawa Tengah, tutur Fendiawan, akan berkomunikasi dengan kabupaten/kota setempat.
“Guidance kita [DKP] tunggu kementerian. Dengan kabupaten/kota lain kita [DKP] komunikasi juga agar semua berjalan dengan aturan yang ada,” paparnya.
Tak hanya lobster, ini ikan potensial ekspor yang Jateng miliki
Meskipun wacara ekspor benih lobster jadi perbincangan, namun berdasarkan pengakuan Fendiawan, belum ada pihak asing yang melakukan pengecekan ke Jawa Tengah.
“Sejauh ini, sampai sekarang saya belum menerima permintaan yang ada,” akunya.
Selain lobster, sebut Fendiawan, ada beberapa produk dari Jawa Tengah yang potensial untuk dilakukan ekspor.