Kata dia, kawasan kuliner tersebut nantinya bisa diisi oleh para pelaku UMKM, khususnya pedang kaki lima (PKL). Menurut dia, jika PKL dapat ditertibkan di satu kawasan, maka akan lebih mudah mengatur dan berpotensi meningkatkan minat masyarakat untuk berbelanja.
“Nanti gongnya adalah kita ingin mengenalkan makanan khas di Jateng, kita kenalkan. ‘Dari Pati apa ya, dari Rembang apa ya, dari Wonosobo apa ya, dari Banjarnegara apa ya’ itu semua memiliki makanan khas yang kita ingin angkat bareng-bareng. Bahwa ‘ini lho Jawa Tengah, makanan khasnya ada, pelaku UMKM nya ada’. Itu saja yang ingin kita kerjasamakan dengan PT Sinar Sosro,” tandasnya.
Terkait kerjasama, GM Marketing PT Sinar Sosro, Denta Anggakusuma, menyambut baik ajakan Taj Yasin itu. Dia menjelaskan, ada tiga program yang hendak digarap bersama yakni mengenai pemberdayaan santri, kawasan kuliner, dan festival kuliner asli Jateng.
“Kita tertarik untuk memberikan pengelolaan wira usaha dari santri. Kemudian kawasan kuliner asli lokal di jateng, ternyata cukup banyak dan itu juga pengen kita angkat. Bisa kita jadikan kawasan kuliner itu sebuah destinasi. Ketiga, festival kuliner asli dan mempopulerkan lagi ngeteh di Jateng,” katanya. (Ak/El)