“Alhamdulillah terkait komponen ekonomi, kita bisa mendorong lompatan yang luar biasa, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 5,16% di 2021, yang sebelumnya -1,85% di 2020. Dan saya harap untuk pembangunan manusia di komponen kesehatan dan pendidikan kita juga bisa melakukan upaya yang extraordinary,” tegasnya.
Salah satu upaya pembangunan manusia yang disoroti Hendi adalah terkait angka stunting di Kota Semarang, dimana juga menjadi salah satu kondisi yang terdampak pandemi. “Tahun 2019 angka stunting Kota Semarang 2,57%, lalu setelah pandemi di 2020 naik menjadi 3,13%, dan kemudian saat ini 3,10%, hanya turun 0,03%. Maka ini perlu upaya khusus,” tekan Wali Kota Semarang tersebut.
“Maka hari jadi Kota Semarang janganlah menjadi seremonial saja, tetapi harus disambut dengan berbagai program yang konkrit menyentuh masyarakat. Misalnya untuk mengatasi stunting, di bulan Maret ini kita mulai pembagian pemberian makanan tambahan dan susu untuk balita yang masuk kategori stunting.” imbuhnya.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam pun memastikan telah memulai program pemberian makanan tambahan (PMT) sesuai arahan Hendi selaku Wali Kota Semarang. “Kita sudah mulai tanggal 1 Maret untuk PMT, untuk anggarannya sendiri sekitar 3 milyar, sedangkan untuk susu sekitar 3,7 milyar di Dinas Ketahanan Pangan,” tutur Hakam.
Di sisi lain, Hendi juga berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Semarang untuk terus merapatkan barisan guna menjadikan Kota Semarang semakin hebat. “Mari terus kita kawal. Potret tahun ini harus kita perbaiki di tahun depan, semuanya harus mendukung supaya Semarang semakin hebat,” tegasnya. (Ak/El)