“Contohnya adalah ketika beliau berada di Kalijode. Kemudian membela hak teman-teman yang pada saat pembangunan Waduk Kedung Ombo,” sebutnya.
Sebagai seorang penulis, ia tentunya banyak melahirkan karya-karya yang mampu menggerakan hati para pembacanya.
“Karyanya tulisannya berbagai macam termasuk di antaranya novel yang paling saya sukai itu Burung-Burung Manyar itu adalah menggerakkan mencerahkan pikiran manusia. Ini yang mungkin orang enggak begitu aware ya. Tahunya kan selalu hal yang monumental gitu,” terangnya.
Dengan begitu, Agustina menilai bahwa sosok YB Mangunwijaya sangat pantas jika disandangkan sebagai Pahlawan Nasional.
“Menurut saya pengusulan Romo Mangun Wijaya sebagai pahlawan nasional adalah sesuatu yang sangat baru yang mungkin belum pernah ada ya. Tentara Nasional, penggerak, dia juga pastor dan seorang penulis. Ini unik menurut saya sih,” tandasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (3)