“Kebakaran sangat rentan terjadi, utamanya karena konsleting listrik atau aktivitas dengan api yang di tinggal. Pemadamannya sulit jika lingkungan padat dan akses jalan sempit. Harus cari cara antisipasinya, mungkin dengan pengadaan alat pemadam roda tiga agar lebih cepat,” tegasnya.
Ucapan terima kasih pun disampaikan oleh Mei Nur Hidayati, anak korban. “Saya sangat berterima kasih sekali Walikota sudah menyempatkan diri berkunjung ke lokasi kami. Harapannya kami bisa move on dari kejadian ini, dan rumah bisa segera di perbaiki. Untuk sementara kami tinggal di rumah kakak,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekendar menambahkan bahwa Pemkot Semarang bergerak cepat sejak awal musibah.
“BPBD sudah memberikan bantuan, kemudian dari Dinas Sosial berupa sembako, kasur, selimut, sandang, dan lainnya. Hari ini juga ada tambahan paket sembako, dan dari Perkim nanti akan membangun kembali rumahnya,” jelas Heroe.
Senada, Kadisperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo menyebut rumah korban akan Pemkot bangun kembali melalui program Pembangunan Rumah Baru karena kerusakannya parah.
“Nilai bantuan Rp40 juta, dan material sudah kami kirim mendahului agar segera bisa di tangani, apalagi sudah masuk musim hujan,” terangnya.
Dengan sinergi lintas dinas dan dukungan berbagai pihak, Pemkot Semarang berkomitmen memastikan keluarga korban mendapat pendampingan penuh. (*)
Editor: Elly Amaliyah