Jateng

Walikota Semarang Paparkan Keberhasilan Program Layanan PAUD di Konferensi Internasional Asia Pasifik

×

Walikota Semarang Paparkan Keberhasilan Program Layanan PAUD di Konferensi Internasional Asia Pasifik

Sebarkan artikel ini
Walikota Semarang Paparkan Keberhasilan Program Layanan PAUD di Konferensi Internasional Asia Pasifik
Walikota Semarang Paparkan Keberhasilan Program Layanan PAUD di Konferensi Internasional Asia Pasifik. (Ellya/beritajateng.tv)

Rumah Pelita

Selain Rumah Pelita, kota Semarang juga menghadirkan Rumah Anak SIGAP untuk stimulasi dan pengasuhan anak usia 0–3 tahun. Serta Rumah Inspirasi—pusat layanan untuk anak berkebutuhan khusus yang menyediakan terapi, pendampingan, dan kegiatan inklusif.

Ke tiga program ini menjadi tulang punggung kebijakan PAUD Holistik Integratif (HI) di Semarang, yang di perkuat dengan Peraturan Walokota No. 65 Tahun 2021, Rencana Aksi Daerah, dan sinergi bersama mitra seperti Tanoto Foundation, perguruan tinggi, media, serta sektor swasta.

Dengan jumlah lebih dari 151.000 anak usia dini dan 1.200 lebih satuan layanan PAUD, Kota Semarang menerapkan delapan indikator utama PAUD HI. Mulai dari kelas orang tua, pemantauan tumbuh kembang, layanan gizi dan kesehatan, pembiasaan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pemberian makanan tambahan, verifikasi kepemilikan NIK, hingga akses sanitasi dan air bersih.

Pendekatan menyeluruh ini menjadikan PAUD di Semarang bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang aman dan sehat bagi anak untuk tumbuh optimal.

Pendekatan holistik-integratif dalam layanan PAUD di Kota Semarang diwujudkan melalui delapan indikator utama yang diterapkan secara konsisten di seluruh satuan layanan.

Indikator tersebut mencakup edukasi pengasuhan berbasis keluarga melalui kelas orang tua, pemantauan pertumbuhan anak secara berkala. Seperti tinggi, berat badan, lingkar kepala, deteksi dini perkembangan anak, layanan gizi pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti cuci tangan dan kebersihan lingkungan. Hingga monitoring kepemilikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk memastikan pencatatan anak dalam sistem administrasi negara.

Satuan PAUD pihaknya dorong untuk menyediakan sarana sanitasi dan akses air bersih yang layak guna menjamin kesehatan dan kenyamanan anak selama belajar.

Berupaya Wujudkan Kota Layak Anak

Dengan kerja sama lintas sektor, Walikota Semarang Agustina menyampaikan harapan dan keyakinan terwujudnya kota layak anak dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Kota Semarang.

“Sebagai Bunda PAUD, Saya percaya bahwa dengan gotong royong, inovasi, dan kemitraan yang kuat. Kita bisa mewujudkan Kota Layak Anak dan masa depan yang lebih sehat, adil, dan inklusif untuk seluruh generasi penerus,” pungkas Agustina.

Konferensi ARNEC 2025 sendiri menyoroti pentingnya pelokalan solusi ECD untuk menjangkau anak-anak yang terpinggirkan akibat hambatan disabilitas, gender, lokasi, etnis, atau status ekonomi.

Sementara itu, Ketua Dewan Direksi ARNEC, Dr. Sheldon Shaeffer, menegaskan bahwa dengan solusi yang kontekstual dan lokal. Pemerintah daerah dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dan akses layanan ECD yang inklusif.

Asisten Sekretaris Departemen Pendidikan Filipina, Roger B. Masapol, mengingatkan bahwa masa depan bangsa di bentuk hari ini. Di ruang-ruang kelas dan rumah tempat anak-anak tumbuh.

Sedangkan Diane Whitehead dari Childhood Education International menekankan perlunya pembiayaan yang lebih berkelanjutan dan adil. Untuk memperkuat ekosistem PAUD di tingkat lokal. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan