BLORA, 21/12 (BeritaJateng.tv) – Panitia seleksi perangkat desa (Perades) di desa Plantungan, Kecamatan/ Kabupaten Blora, Jawa Tengah diduga tidak transparan dalam pengisian perangkat desa setempat, puluhan warga tak terima datangi kantor desa.
Padahal pelaksanaannya baru setengah jalan. Tak hanya warga yang datang namun pesertapun ikut hadir melakukan protes.
Audiensi antara Kepala Desa Plantungan, Endang Susana dengan peserta dan warga pun akhirnya terjadi hingga tak ada titik temu.
Karena tak puas dengan jawaban Kades, kemudian aksi protes berlanjut ke kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
Koordinator lapangan aksi warga Plantungan Muslimin mengatakan, dirinya dan warga lain di Desa Plantungan tidak setuju dengan kepanitiaan seleksi perades yang baru di desanya. Karena di Desa Pelantungan ini sempat ada pergantian kepanitiaan.
Dari panitia lama mengundurkan diri kemudian ganti panita baru yang mana ketua panitianya adalah suami dari Kepala desa setempat.
“Untuk kinerja panitia lama udah baik, kenapa kok diberhentikan gitu?,” tanya Muslimin saat ditemui tribunjateng di Dinas PMD Blora, (20/12/2021) kemarin.
Menurutnya, kewenangan panitia ini ada di Kepala Desa.
‘’Itu mejadi polemik yang muncul di desa, sesuai prosedur pergantian, pembubaran, pembentukan baru itu tidak ada berita acaranya,’’ ujarnya.
Kecurigaan warga ini juga beralasan, karena dengan diangkatnya suami kepala desa sebagai panitia diduga ada pengaturan dalam proses seleksi perades.
‘’Tahapannya itu terjadi intimidasi, ada indikasi money politik atau jual beli jabatan,’’ duganya.