Perlu usaha luar biasa turunkan angka warga miskin di Jawa Tengah
Ari paham bahwa target ambisius tidak mudah terwujud dalam sekejap mata. Baginya, mengentaskan kemiskinan itu akan pemerintah lakukan secara bertahap, termasuk dengan merancang peraturan daerah.
“Dari 9 ke 6 persen itu butuh effort yang luar biasa. Kita upayakan dengan Perda itu bisa jadi konsideran, landasan hukum yang kuat untuk menekan angka kemiskinan yang kita anggap masih cukup tinggi,” pungkas dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengatakan sebanyak 24 juta atau 8,57 persen penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan.
“Saudara-saudara, kita masih miskin sekitar 24 juta atau 8,57 persen. Artinya, saudara-saudara, kita masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan,” ujar Agus saat sambutannya dalam kunjungan kerja di Upgris Semarang, Selasa, 27 Mei 2025 lalu.
BACA JUGA: Pemprov Jawa Tengah Gratiskan Siswa Miskin di Sekolah Swasta, Akreditasi Minimal B
Tak cuma warga miskin, Agus menyebut sebanyak 3,17 juta jiwa atau 1,13 persen dari jumlah penduduk di Indonesia tergolong miskin ekstrem.
“Siapa keluarga yang miskin ekstrem? Keluarga yang miskin ekstrem ini adalah Individu ataupun kepala keluarga yang tiap bulan pengeluarannya Rp400.000 per bulan. Yang miskin itu pengeluarannya per kapita Rp600.000 per bulan,” ungkap Agus.
Karenanya, kata Agus, pemerintah tengah menyusun program yang akan mereka kebut untuk menghapus kemiskinan di Indonesia.
“Indonesia akan bangkit, akan maju kalau kemiskinannya sudah tuntas. Dan itulah yang menjadi tugas kita bersama-sama,” kata dia. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi