“TBC itu 100 ribu jiwa meninggal. Kita ngomong 4 menit, mati 1 orang. [Ibaratnya] Saya ngomong di sini sudah mati satu orang di Indonesia. Kan jahat yang bilang ‘wah ini tidak bagus, ini tidak itu lah’. Kenyataannya COVID-19 hilang gara-gara vaksin,” tegasnya.
Sama halnya dengan penyakit cacar yang pernah warga Indonesia alami beberapa puluh tahun lalu.
“Itu banyak yang meninggal dulu [akibat cacar]. Hilangnya bagaimana? Vaksin. Jadi vaksin itu terbukti secara ilmiah itu menurunkan kematian. Jadi kalau ada orang bilang, ‘jangan vaksin’, jahat lu kata saya,” ungkap Budi.
Vaksin TBC produksi Biofarma, bukan bisnis Bill Gates
Lebih lanjut, Budi menyebut produksi vaksin akan berlangsung dan oleh perusahaan asli Indonesia.
“Nanti kita mendapatkan prioritas untuk bikin produksi vaksinnya di sini. Biofarma sekarang sudah nempel nih,” ujarnya.
BACA JUGA: Kasus TBC di Jateng Tertinggi se-Indonesia, Tembus 96 Ribu Kasus
Ia pun tak ingin proses vaksinasi TBC ini berjalan seperti kejadian COVID-19 yang penuh prokontra.
“Jangan terbawa hoaks jahat yang bilang ini jelek, ini bikin-bikinan Bill Gates lah, ini bikinan apa lah. Tapi kemudian kita malah memborong sesuatu yang menyelamatkan nyawa masyarakat Indonesia, 125 juta jiwa,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila