“Memang ada beberapa yang kena silih berganti karena faktor adanya celah yang bisa pihak luar masuki. Minggu kemarin kita menemukan ada 50 halaman situs yang kena retas,” ungkapnya.
BACA JUGA: Hidupnya Berantakan Akibat Perjudian, Pengamen Jalanan Ini Ingatkan Kejamnya Judi Lewat Lagu
Belum bisa pastikan kebocoran data
Terkait indikasi kebocoran data, Subroto mengaku belum bisa memastikan hal tersebut. Pasalnya, ia mengaku belum ada laporan terkait itu.
“Kalau data itu berbeda dengan barang yang tercuri, karena kita hanya bisa tahu setelah ada notifikasi atau penemuan data milik Pemprov yang ternyata ada di dark market. Kita tidak bisa ngomong itu kecurian atau tidak,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Subroto, wabah iklan judi slot ini telah ada sejak lama. Namun sejak 2022 hingga 2023 wabah itu lebih masif dari sebelumnya. Oleh karena itu, pihaknya tengah menyiapkan segala cara. Baik dalam upaya pencegahan hingga menghadapi agar hal serupa tak terulang.
“Untuk menghadapi, kita lakukan patroli cyber. Kalau untuk mencegah kita sudah punya rekomendasi aplikasi, sehingga harapannya ketika sudah jadi bisa digunakan sesuai kaidah yang sudah diterapkan untuk keamanannya,” terangnya.
Ia menambahkan, masyarakat bisa mengadu ke laman csirt.jatengprov.go.id jika menemukan adanya hal serupa, sehingga nantinya bisa langsung Diskominfo Jateng proses. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi