“Semua proses tahapan diulang dua kali. Setelah itu dikeringkan dengan kain putih, kemudian dikasih minyak wangi-wangian non alkohol kemudian diangin-anginkan sampai kering dan meresap baru hulu dan bilah disatukan dan dibungkus untuk dimasukkan ke dalam peti,” tuturnya.
Air jeruk nipis sendiri konon dapat mencegah karat pada benda pusaka yang berumur ratusan tahun itu.
BACA JUGA: Pilih Kerbau, Kenapa di Kudus Jawa Tengah Jarang Kurban Sapi? Begini Riwayatnya Terkait Tradisi
Ritual serupa berlaku pada dua tombak trisula peninggalan Sunan Kudus. Tombak ini biasanya terpasang di sisi mihrab pengimaman Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.
Setelah penjamasan selesai, berlanjut acara makan bersama nasi opor dan jajan pasar tradisional sebagai penutup acara jamasan.
Ritual penjamasan keris peninggalan Sunan Kudus juga telah pemerintah tetapkan sebagai warisan budaya tak benda.
Penetapan warisan budaya tak benda tersebut juga bersamaan dengan penetapan warisan budaya tak benda lainnya, seperti buka luwur dan dandangan. (ant)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi