Resmi jadi Museum Mandala Bhakti pada 1985
Kemudian, pada tahun 1985, gedung ini resmi sebagai Museum Mandala Bhakti yang terbuka untuk umum. Di dalam gedung pun ini terdapat koleksi berbagai senjata yang ada sejak masa perjuangan.
Kamu akan dapat melihat secara langsung senjata berat 25 PDR field gun dan pistol kuno jenis Luger dan machine gun Browning.
Senjata itu yang digunakan dalam pertempuran lima hari di Semarang.
Pada museum ini terdapat koleksif artefak militer Indonesia dan foto-foto dari pahlawan Indonesia.
Museum Perjuangan Mandala Bhakti juga menyajikan informasi akan peristiwa-peristiwa besar yang terjadi pada masa kolonialisme hingga masa Orde Baru.
Sebagian dari peristiwa masa lalu di museum ini tervisualisasi oleh lukisan. Lukisan-lukisan tersebut menciptakan kesan 3D. Sehingga pengunjung merasakan sensasi terbawa ke masa lalu.
Seakan akan pengunjung melihat bagaimana peristiwa itu terjadi. Pengunjung akan merasakan sensasi seakan-akan tertarik masuk kedalam hutan tropis dengan langit biru yang cerah.
BACA JUGA: 4 Top Museum di Semarang yang Cocok Buat Date Bersama Pasangan
Museum ini juga menyimpan berbagai artefak dan benda yang menjadi bukti akan pengaruh kolonialisme Belanda di Indonesia.
Dari jendela Museum Mandala Bhakti, pengunjung bisa melihat pemandangan di sekitar Tugu Muda. Di seberangnya masih berdiri kokoh gedung perusahaan kereta api masa Hindia Belanda yang kini lebih terkenal dengan Lawang Sewu.(*)
