“Saya imbau kepada teman-teman kepala desa, banyaklah konsultasi ke universitas ternama yang ada di Jateng. Saya yakin mereka senang dan mau mendampingi, sehingga mereka mengirimkan mahasiswanya dan dosen untuk mengabdi serta mengembangkan desa wisata yang ada,” ujarnya.
BACA JUGA: Bangun Kampung Seni Borobudur, Pemprov Jateng Targetkan Rampung Juli 2024
DTW di Jateng sangat potensial, namun belum termanfaatkan secara maksimal
DTW yang tersebar di Jateng, menurut Sumanto, sangat potensial. Alasannya, tak hanya wisata alam saja yang tersuguhkan di provinsi yang memiliki 35 kabupaten/kota ini.
Namun, berbagai jenis DTW seperti wisata sejarah, religi, hingga wisata laut seperti Karimun Jawa yang menjadi primadona ada di Jawa Tengah. Kendati demikian, Sumanto menilai DTW ini belum digenjot secara maksimal.
“Kalau maksimal belum , tetapi sudah ada pembenahan,” bebernya.
Pihaknya menyebut Karimun Jawa sebagai salah satu primadona yang Jateng miliki harus tergencarkan dengan promosi yang efektif.
“Perlu ada peningkatan misalnya di bagian manajemen wisata. Ini sangat potensial ya, terlebih wisatawan mancanegara sudah sering ke sana (Karimun Jawa), artinya kan kita punya potensi di situ. Makanya penting bagi pemerintah daerah untuk fokus di sana,” akunya.
Lebih lanjut, promosi harus bersamaan dengan perbaikan infrastruktur. Utamanya ialah akses menuju DTW.
“Akses jalannya itu harus disiapkan. Jangan sampai setelah kita promosi, pengunjung malah kecewa, jadi infrastruktur pendukung harus tersiapkan dengan matang,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi