“Itu ciri-ciri negara demokratis, kalau masih ribut bukan negara demokratis namanya,” katanya.
Pilih pemimpin dengan logika dan akal sehat
Sementara itu, ia juga mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin dengan menggunakan logika dan akal sehat. Menurutnya, sikap yang paling tepat saat ini adalah memilih pemimpin yang dirasa mampu dan memungkinkan untuk memimpin Indonesia yang memiliki rakyat dalam jumlah besar.
“Jumlah penduduk Indonesia sekarang sudah hampir 300 juta penduduk, siapa yang kira-kira bisa membawa Indonesia jadi lebih maju. Itu nanti yang kita pilih,” katanya.
Seperti yang diketahui, PHDI Semarang menggelar sebuah pagelaran seni yang terdiri dari unsur lintas agama.
BACA JUGA: Kegiatan Seni Semakin Masif di Semarang, Mbak Ita: Jadi Sarana Jaga Persatuan dan Kesatuan
Nengah menyatakan, tujuan pihaknya mengadakan pagelaran seni ialah untuk mewujudkan keberagaman dan Pemilu damai. Mengingat, di masa-masa mendekati Pemilu seperti ini ketegangan sosial semakin terasa antar masing-masing pendukung.
“Karena seni budaya adalah salah satu cara dan yang bisa menembus sekat-sekat perbedaan antara kita,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi