Sementara untuk BLT tahun 2023, Heroe mengaku masih menunggu petunjuk dari Kementerian Keuangan. Pasalnya pemerintah daerah hanya melaksanakan apa yang sudh diputuskan okeh pemerintah pusat.
“Rencana tahun 2023 kita masih menunggu petunjuk dari pusat dari Menteri Keuangan lalu kami laksanakan di daerah,” bebernya.
Plt Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu berpesan kepada para buruh yang menerima BLT agar bisa bijak dalam menggunakan uang tersebut. Ia meminta agar para buruh tidak terlalu konsumtif, pasalnya tahun 2023, menurut prediksi akan ada resesi global dan diharapkan seluruh lapisan masyarakat termasuk buruh bisa bertahan.
“Ini untuk tambahan buruh rokok karena pabrik rokok disini kan lintingan atau Handmade dan tidak bisa produksi seperti pabrik besar yang bisa suistanable. Pesan saya jangan dipakai untuk konsumtif sehingga bisa di belanjakan sesuai kebutuhan dan kalau bisa juga di tabung,” ucap Ita, sapaan akrabnya.
Ita juga berharap di Tahun 2023, BLT yang diberikan dari pemerintah pusat melalui pemerintah daerah bisa lebih besar lagi.
“Harapannya tahun 2023 bisa diberikan dengan jumlah yang lebih banyak karena sepertinya anggaran lebih besar dari pemerintah Provinsi tapi nanti kota akan hitung lagi,” pungkasnya. (Ak/El)