Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

2.369 Desa Mandiri Energi Tersebar di Jawa Tengah, ESDM Jateng: Ada Desa di Banyumas Tolak Listrik PLN, Setia Gunakan PLTMH

×

2.369 Desa Mandiri Energi Tersebar di Jawa Tengah, ESDM Jateng: Ada Desa di Banyumas Tolak Listrik PLN, Setia Gunakan PLTMH

Sebarkan artikel ini
energi terbarukan | desa mandiri energi | Target EBT
Plt Kepala Dinas ESDM Jateng, Boedya Dharmawan, saat ditemui beritajateng.tv di kantor Dinas ESDM Jateng, Jalan Madukoro, Kota Semarang, Jumat 7 Juli 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

“Ada lagi energi surya (PLTS). Kita kembangkan PLTS rooftop secara masif. Yang paling bisa diandalkan ya PLTS rooftop ini, karena andalan sumber matahari kan semua merata. Kalau yang PLTMH tergantung daerah yang aliran airnya deras,” imbuhnya.

BACA JUGA: Dukung Transisi ke Kendaraan Listrik, ESDM Jateng Sebut Sarana Prasarana Sudah Siap

Salah Satu Desa di Banyumas Tak Pakai Listrik PLN

Saat berbincang dengan beritajateng.tv soal energi baru terbarukan (EBT) dan desa mandiri energi, Boedya mencontohkan penggunaan EBT di Dusun Kalipondok, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Menurut keterangannya, masyarakat di sana memanfaatkan aliran air dari Telaga Pucung sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Bahkan, masyarakat menolak aliran listrik dari PLN.

“Saat ini ada desa yang gak mau listrik PLN karena sudah nyaman menggunakan itu (PLTMH). Ia dikelola masyarakatnya, kelembagaannya juga dibuat. PLN mau masuk sementara mereka gak mau. Itu PLTMH di Cilongok (kecamatan di Banyumas), sudah ga mau listrik (dari PLN),” tuturnya.

Dalam menggagas desa mandiri energi ini, Dinas ESDM Jateng menerjunkan petugas pendamping yang menjadi ujung tombak, sehingga masyarakat dapat mengidentifikasi dan mengembangkan potensi lokal yang ada. Pihaknya optimis dalam waktu dekat DME tersebut di Jateng terus bertambah.

Dinas ESDM Jateng terus mendorong masyarakat untuk bisa beralih dari energi fosil menuju penggunaan energi terbarukan. Misalnya yang menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak harapannya beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan seperti listrik.

Menurutnya, kesadaran masyarakat dalam bertransisi menuju energi terbarukan masih menjadi tantangan tersendiri. Meskipun begitu, ia meyakini dengan menggencarkan sosialisasi dan penyedian fasilitas seperti SPKLU, perlahan-lahan masyarakat akan memahami pentingnya penggunaan energi terbarukan.

“Kesadaran menuju penggunaan energi terbarukan yang lebih bersih dan ramah lingkungan memang menjadi tantangan. Ini kan proses menuju peradaban, sulit karena orang sudah biasa dengan lifestyle seperti ini. Nanti harapannya motor beralih listrik,” pungkasnya. (*)

Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan