Scroll Untuk Baca Artikel
Peristiwa

2 TPA Kebakaran dalam Waktu Berdekatan, WALHI Jateng Soroti Tata Kelola Sampah di Jawa Tengah

×

2 TPA Kebakaran dalam Waktu Berdekatan, WALHI Jateng Soroti Tata Kelola Sampah di Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini
TPA Jatibarang terbakar
Dua TPA di Jateng (Solo dan Semarang) terbakar dalam waktu berdekatan. WALHI memberikan fokusnya terhadap pengelolaan sampah di Jawa Tengah pada Selasa 19 September 2023. (Foto: beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kebakaran melanda dua tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Jawa Tengah dalam waktu yang berdekatan. Pertama, kebakaran terjadi di TPA Putri Cempo, Mojosong, Solo pada Sabtu 16 September 2023. Selang dua hari, kebakaran juga terjadi di wilayah Semarang, yakni di TPA Jatibarang pada Senin 18 September 2023.

Kebakaran yang melahap gunung sampah di dua TPA dalam waktu yang berdekatan seolah menjadi pertanda buruknya tata kelola sampah di Jawa Tengah. Hal tersebut seperti yang Wahana Lingkungan Hidup Jawa Tengah (WALHI Jateng) Nur Cholis katakan.

Menurut Cholis, tata kelola sampah yang ada di Jawa Tengah belum sepenuhnya menaati aturan. Berdasarkan UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, jelas Cholis, seharusnya sejak tahun 2013 sudah tidak ada lagi TPA di Indonesia yang menggunakan sistem open dumping.

“Kalau lihat dokumennya, mereka memang sudah bukan open dumping, TPA Putri Cempo tertulis udah control landfill, kalau di TPA Jatibarang malah tertulis sanitary landfill. Tapi kenyataannya, sebagian besar masih menggunakan sistem open dumping, angkut-buang-timbun sampah di TPA. Udah gitu aja nggak ada proses apa-apa lagi,” kata Nur Cholis saat beritajateng.tv hubungi pada Selasa 19 September 2023.

BACA JUGA:Kebakaran TPA Jatibarang, WALHI Jateng: Sistem Mitigasi Masih Lemah

Lebih lanjut, Cholis menjelaskan bahwa open dumping atau pembuangan terbuka adalah cara pembuangan sampah di mana sampah hanya dibuang begitu saja di suatu tempat dan biar terbuka tanpa pengamanan. Untuk control landfill, sampah akan tanah timbun secara berkala antara satu hingga dua minggu sekali.

Sementara sanitary landfill, lanjut Cholis, adalah sistem pengolahan sampah sesuai standar internasional. Yaitu memasukan sampah ke dalam lubang yang kemudian ditutup dan dipadatkan. Pada sanitary landfill, penutupan sampah dilakukan setiap hari.

Control landfill atau sanitary landfill di mana sampah ditumpuk langsung ditutupi tanah, kalau kaya gitu akan meminimalisir kebakaran di musim kemarau seperti ini,” ujarnya.

Tumpukan gas metana dan cuaca panas menjadi penyebab kebakaran

Cholis menyebut, salah satu penyebab kebakaran di TPA adalah adanya penumpukan gas metan yang terperangkap di gunungan sampah. Apalagi, kapasitas sampah di TPA Jatibarang dan TPA Putri Cempo yang overload menyebabkan gas metan tinggi di dua tempat tersebut.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan