“Stunting harus di cegah karena kami ingin bonus demografi kualitas masyarakatnya benar-benar berkualitas. Kami tidak mau anak-anak milenial banyak remaja tapi kualitas tidak bagus,” jelasnya.
Selain upaya pemberian tablet penambah darah, Dinas Kesehatan juga memperhatikan lingkar lengan para remaja puteri.
Jangan sampai, kata Hakam, lingkar lengan kurang dari 23,5 sentimeter.
Lingkar lengan kurang dari angka tersebut berisiko mengalami kekurangan energi kronik (KEK). Saat mereka hamil nanti tentu akan berisiko menghasilkan anak stunting.
“Pencegahan stunting mulai dari usia remaja dan pranikah. Calon pengantin harus mendaftar tiga bukan sebelum menikah. Jadi, kalau HB atau lingkar lengan kurang, masih bisa di intervensi,” paparnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah