“kalau satpol pp turun, saya pastikan semua bangunan saya ratakan. Jelas jelas ini mengganggu ketertiban umum. Tiap hujan, jalan depan selalu banjir,” tegasnya.
Apalagi, kata dia, Walikota Semarang Hendrar Prihadi sudah mengucurkan banyak dana untuk infrastruktur yang baik. Sehingga perlu didukung kesadaran masyarakat
“Walikota sudah membangun Semarang dengan insfraktruktur dengan dana triliunan. Tapi kok malah pedagang membangun lapak seenaknya. Makanya kita bongkar. Lurah daerah sini sudah berulang kali memberitahu,” pungkasnya.
Sementara itu, Salah seorang pedagang bernama Bowo (70) mengaku tak terima bangunan lapaknya dirobohkan. Sebab ia mengklaim belum ada pemberitahuan.
“Sama sekali belum ada pemberitahuan. Hanya tadi malam ada pak Polisi yang memberitahu kalau hari ini akan ada Satpol PP. Sama sekali endak ada pemberitahuan. Tidak manusiawi. Sungguh sangat tidak manusiawi,” kata Bowo.
Menurutnya, Satpol PP perlu memikirkan nasib pedagang sebab mereka rakyat kecil.
“Saya tinggal disini sudah tiga tahun. Saya ini orang menderita. Saya kok diperlakukan kayak hewan. Saya ini manusia,” jelasnya. (Ak/El)