Tak hanya itu, Boedya berharap hal ini mampu membuat suplai listrik terserap dengan baik sekaligus mendukung teknologi memasak yang lebih bersih. Sehingga, lanjut Boedya, masyarakat tidak bergantung pada gas LPG yang didapat melalui impor.
“Jumlah calon penerima AML terbanyak di Brebes sejumlah 7.440 unit rice cooker. Lalu Cilacap sebanyak 4.783 unit, dan Purbalingga 4.117 unit,” jelas Boedyo.
Target salurkan 500.000 unit rice cooker pada 2023
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga untuk merealisasikan program ini. Target penyaluran AML secara nasional pada 2023 sebanyak 500.000 unit.
Dalam laman resminya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan KESDM, Jisman P. Hutajulu menyampaikan program pemberian AML ini merupakan insentif kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu.
“Tujuan program ini adalah menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan. Selain itu program ini bertujuan mengurangi impor LPG untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik perkapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih,” ujar Jisman di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023.
Lebih lanjut Jisman menyampaikan Program Penyediaan AML sebanyak 500.000 unit pada tahun 2023 di seluruh Indonesia berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20MW. Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung 3kg.
“Program ini akan bermanfaat kepada pelanggan yang dapat menurunkan biaya sebagian memasak yang sebelumnya menggunakan LPG. Untuk Pemerintah, program ini dapat mengurangi subsidi impor LPG 3kg untuk memasak. Bagi PLN program ini dapat meningkatkan penjualan listrik,” imbuh Jisman. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi